Selasa, 29 Mei 2012

Resume 2

Resume Pertemuan ke II
“Riwayat Hidup Lao Tzu dan Kitab Suci Agama Tao”
Iman Abdurachman     1110032100010
Sapinah                      1110032100021

Sejarah  Perkembangan Taoisme

Taoisme adalah agama yang selalu mengalami perkembangan dan evolusi, sehingga selain sulit untuk menentukan waktu kelahirannya, juga sulit untuk menentukan batas-batasnya. Sehingga Livia Kohn mengatakan: "Taoisme tidak pernah merupakan suatu agama yang terpadu, dan terbentuk dari kombinasi [berbagai] ajaran yang didasarkan atas beraneka macam sumber asli" (lihat buku karyanya yang berjudul "Taoist Mystical Philosophy: The Scripture of Western Ascension," Albany: State University of New York Press, 1991) Meskipun tidak dapat menentukan tanggal yang pasti dari kelahiran Taoisme, namun untuk mengetahui asal muasalnya kita dapat kembalipada 5000 tahun yang lalu, tatkalasekelompoksukuberdiam di tepi Sungai Kuning (Huang He) di Tiongkok Utara.

Lao Tzu

Lao Tzu hidup pada rentang masa 604-531 SM. Ia dilahirkan di negara Ch'u yang terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan Provinsi Hunan. Ia bernama asli Li Erh dengan gelar Dewata, Lau C'un, Th'ai Shang Lau C'un, atau Th'ai Shang Hsuan Yuan Huang Ti. Nama keluarganya Li, dan nama panggilannya Erh. Nama Lao Tzu secara hurufiah mengandung pengertian 'emputua.'
Menurut sejarawan Tiongkok, Suma Xian (Shu Xian) yang menulis sekitar tahun 100 SM, Lao Tzu berasal dari desa Ch'u-jen, Provinsi Hunan, dan hidup sekitar abad ke-6 SM, di Ibukota Loyang negara Ch'u. Lao Tzu hidup pada era Ciu dan hampir satu era dengan Confucius dan Buddha Gautama. Pada masa pemerintahan Dinasti Chou (1111-255 SM), Lao Tzu sempat diangkat sebagai seorang ahli perpustakaan (Shih). Sebagai seorang ahli perpustakaan, ia juga dikenal sebagai seorang yang ahli dalam bidang perbintangan dan peramalan, yang juga menguasai berbagai kitab kuno.
Sedikit sekal icatatan yang dapat ditemukan mengenai kehidupan Lao Tzu.Karya besarnya adalah sebuah kitab yang memakai namanya sebagai judul, yakni Lao Tzu yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Tao TeChing (kitab klasik mengenai jalan dan daya).Kitab ini dipandang sebagai karya kefilsafatan pertama dalam sejarah China. Dalam berbagai perubahan kebudayaan di China, Lao Tzu tidak pernah hilang. Bagi para Confucianis, Lao Tzu dipandang sebagai seorangfilsuf yang agung, dan bagi kebanyakan orang, ia adalah seorang dewa atau orang suci. Sedangkan bagi para Taois, ia merupakan pancaran dari Tao dan sesuatu yang merupakan keilahian agung mereka.
Legenda Kehidupannya
Banyak sekali versi yang mengisahkan tentang kelahiran Lao Tzu, salah satunya dipengaruhi oleh cerita tentang kelahiran Sang Buddha. Dikisahkan bahwa ibunda Lao Tzu mengandung selama 72 tahun, dan ia dilahirkan melalui ketiak kirinya. Menurut legenda ini, ia telah berulang kali turun dari langit dalam berbagai wujud manusia sepanjang sejarah untuk menurunkan ajaran Taoisme kepada para kepala negara. Legenda lainnya dari keluarga Li mengisahkan, bahwa bayi tersebut terlahir bersinar di bawah kaki pohon plum ('Li') sehingga diputuskan bahwa 'Li' adalah nama keluarganya. Legenda ini berkembang dari cerita perjalanan Lao Tzu ke Barat (India). Bahkan legenda ini mempercayai bahwaSang Buddha merupakan perwujudan Lao Tzu juga.
Suma Xian melakukan penelitian mendalam dengan menemui beberapa orang yang pernah bertemu Lao Tzu, seperti Lau-Lai-Tzu, seorang Taois pengikut Confucius dan seorang ahli perbintangan bernama Tan. Hasilnya adalah bahwa kemungkinan Lao Tzu telah hidup 150 tahun, malahan ada yang mengatakan lebihdari 200 tahun. Perlu diketahui bahwa menurut kepercayaan kuno, seorang Guru Agung dapat hidup kekal.Kepercayaan ini kemungkinan lebih berkembang pada tradisi sebelum Chuang Zi, seorang Guru Agung Taois yang hidup sekitar abad ke-4, karena dalam karya-karya Chuang Zi, walaupun ia menyinggung hal-hal yang berkaitan dengan kematian tetapi tanpa diberikan penekanan khusus terhadap bentuk kekekalan. Oleh karena itu menurut Suma Xian, Lao Tzu kemungkinan seorang pertapa yang tak meninggalkan jejak kehidupannya. Sebab pada kenyataannya dalam sepanjang sejarah China, selalu tercatat adanya para pertapa yang meninggalkan kehidupan duniawi.
Kitab Suci Agama Tao
Hingga saat ini, buku-buku yang berkenaan dengan peraturan agama Tao jumlahnya tidak kurangdari 1445 edisi, dan terdiridari 1120 volume. Buku-buku tersebut dapat dilihat atau tersebar di luar klenteng dan biara-biara Tao. Kitab-kitab dan buku-buku yang berhubungan dengan Agama Tao semakin banyak dikenal masyarakat setelah dicetak kembali pada tahun 1926.
Kitab-kitab yang paling pokok dari agama Tao adalah Tao Te Cing, diajarkan pada para pengikut Lao Tze, yang ditulis padaabad ke 6sM oleh Lao Tze yang merupakan penjaga arsip di perpustakaan negara atau juru ahli arsip kerajaan. Sebagai penjaga arsip, tentu saja Lao Tze sangat menguasai arsip-arsip tua yang ada diperpustakaan di tempat ia bekerja.
Di samping Tao Te Cing, kita juga mengenal kitab lain dalam Agama Tao, yaitu Chuang-Tzu atau Zhuang zi, merupakan kumpulan 33  Bab esai yang terbagi menjadi tiga bagian: BabDalam (nei-p’ien). Babluar (wai-p’ien), dan bab lain-lain (tsa-p’ien), sebagaimana banyak naskah kuno yang lain. Chuang-Tzu yang kita miliki sekarang inikuranglengkap. Kitab Chuang-Tzu yang ada sekarang ini ada kemungkinan disatukan pada awal abad ke-4. Pada masa dinasti T’ang, status Chuang-Tzu terangkat ketika kitab inimenjadi satu dari tiga kitab klasik Agama Tao, bersama dengan Tao Te Cing dan Lieh-tzu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar