Selasa, 29 Mei 2012

Resume 1

Resume I
“Sejarah Perkembangan Tao”
Iman Abdurachman     1110032100010
Sapinah                      1110032100021

Arti dari kata ‘TAO’ sangatlah luas dan bisa ditafsirkan secara berlainan sesuai dengan sudut pandang mereka yang menilai. Namun secara garis besar bisa dijabarkan sebagai berikut:

1.Tao dalam posisinya sebagai TAO.
Merupakan ‘Sesuatu’ yang ada sebelum semuanya ada. Sumber dari segala yang ada di Alam Semesta dan juga meliputi semua yang ada di Alam Semesta. Untuk mempermudah pemahaman awal kadang juga diartikan sebagai Alam Semesta itu sendiri.
2.Tao dalam posisinya sebagai Hukum Alam yang bersifat Alamiah dan Mutlak.

Seringkali Tao diartikan sebagai ‘Jalan’, maksudnya adalah ‘Jalan’ yang dilalui oleh ‘pergerakan’ Alam Semesta. Dimana semua peristiwa yang terjadi di Alam Semesta tidak bisa terlepas dari hukum ini, termasuk didalamnya kehidupan manusia. Kelahiran kita sebagai manusia adalah juga merupakan sebuah peristiwa alam yang tidak terlepas dari Hukum Alam. Merupakan akibat dari suatu peristiwa yang tidak kita ketahui. Dan merupakan sebab yang akan mempengaruhi kejadian berikutnya. Di Alam Semesta tidak ada sebuah peristiwa tunggal yang berdiri sendiri. Semua peristiwa merupakan sebuah mata rantai reaksi Alam Semesta yang ‘Mengikuti’ suatu Hukum (TAO) yang bersifat alamiah. Karenanya Tao seringkali juga diartikan sebagai ‘Kelogisan’, ‘Kewajaran’ atau ‘Kealamiahan’.
3.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Jalan Kebenaran atau Jalan Suci.

Yang dimaksud adalah ‘Jalan’ yang sewajarnya atau selayaknya ditempuh oleh kita sebagai sosok manusia yang memiliki akal budi, kecerdasan dan nurani, serta merupakan mahluk yang berperasaan halus. Maknanya sangat luas, meliputi tatacara kita dalam ‘Menjalani, Memandang dan Mengisi’ Kehidupan secara menyeluruh! Jika pada pengertian No.2 Tao diartikan sebagai ‘Cara Alam Bergerak’, maka disini Tao merupakan ‘Cara Manusia Selayaknya Bergerak / Berperilaku’. Alam Semesta bergerak secara ‘Alamiah’ lalu bagaimanakah sifat ‘Alamiah’ dari sosok manusia ? Bagaimanakah selayaknya manusia ‘bergerak’ ? Bagaimanakah selayaknya manusia berperilaku sebagai sosok yang berbudaya tinggi?
4.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Pemikiran dan Ajaran Kehidupan.
Ajaran Tao berlandaskan ‘Alamiah’, ‘Harmonis dan ‘Selaras’ mengikuti kodrat alam. Merupakan hasil pemikiran leluhur orang Tionghoa sejak ribuan tahun yang lalu. Berkembang dan menyatu dengan kehidupan dan budaya Tionghoa. Mempengaruhi pola pikir, kesenian dan ilmu tradisional Tionghoa.

5.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Filsafat Kehidupan.
Pengertian Tao sebagai sebuah Filsafat Kehidupan terbentuk terutama dikalangan pemikir awam yang tidak menjalani Ajaran Tao atau berlatih Spiritual Tao. Dalam hal ini cenderung hanya sebagai pengetahuan atau sebatas pemahaman teori.
6.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Agama Tao.
Dalam hal ini Tao dapat disebut sebagai Agama Rakyat. Sebuah agama yang terbentuk secara perlahan-lahan sejak ribuan tahun yang lalu. Menyatu dengan tradisi dan budaya Tionghoa. Mohon dipahami bahwa pengertian Agama Tao disini bukan hanya terbatas pada ajaran Lao Tse. Lao Tse adalah salah satu sesepuh Tao.
7.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Metode Spiritual.
Merupakan metode spiritual yang bersifat membumi. Metode spiritual yang menerjuni keduniawian dan bukannya meninggalkan keduniawian. Mengikuti arus (kehidupan) tetapi tidak terbawa arus (kehidupan).
Metode Spiritual Tao diturunkan secara langsung dari seorang Maha Guru Tao kepada para muridnya. Membentuk sebuah Perguruan Tao yang jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan. Masing-masing Perguruan mempunyai corak tersendiri. Tetapi mempunyai persamaan tujuan yaitu ‘Membina diri untuk menjadi Manusia Sejati / Cen Ren’
Sejarah Agama Tao
Agama Tao merupakan Agama yang berasal dari Tiongkok. Dari data-data yang ada, maka Agama Tao termasuk agama yang tertua di dunia ini, umumnya diakui sudah ada sejak 7000 tahun yang silam, dan juga merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar orang Tionghoa, ini tercermin dari tulisan LU XUN seorang budayawan kondang, dimana beliau menulis bahwa Agama Tao adalah agama dan akar utama dari kebudayaan Tionghoa. Umumnya Agama Tao diyakini : Berasal dari Kaisar Kuning (Wang Di), dikembangkan oleh Lao Zi dan terorganisasi menjadi sebuah institusi Keagamaan (Agama Tao) yang lengkap oleh Zhang Tao Ling.
Pada jaman FU XI sekitar tahun 5000 SM, FU XI telah menggunakan teori dan perhitungan BA-KUA (Delapan Penjuru) untuk menjelaskan tentang sistem Astronomi, menentukan hal-hal yang penting yang berhubungan dengan ramalan kehidupan seseorang, serta menentukan cara-cara ritual penyembahan Dewa/Dewi.  Sampai pada jamannya WANG DI (Kaisar Kuning) 2698 SM, mulai dikemukakan teori tentang kaidah-kaidah alamiah dan teori tentang masalah kehidupan dan kematian. WANG DI juga merupakan tokoh yang pertama menjalankan pemerintahannya berdasarkan ajaran TAO .Sejak WANG DI sampai 1500 tahun berikutnya, setiap pemimpin yang menggantikan pemimpin lainnya selalu memerintah masyarakatnya dengan teori ajaran WANG DI, antara lain : Menghormati TIAN dan menjunjung tinggi Sopan-santun dalam bermasyarakat (WANG DI ZHI TAO / Filsafat ajaran WANG DI).
Pada jaman Dinasti Kerajaan Chow, muncul seorang bijaksana yang mempunyai nama besar yaitu LAO ZI. Beliau pernah bertugas sebagai pejabat yang menjaga dan merawat perpustakaan buku-buku yang dimiliki kerajaan Chow. Karena itu beliau mempunyai kesempatan untuk membaca semua buku-buku dan menguasai teori-teori yang diajarkan oleh WANG DI.

Akhirnya LAO ZI meminjam kata "TAO", untuk memberi nama bagi "SUMBER" dari segala sesuatu yang tercipta di alam semesta ini. Menurut LAO ZI; TAO adalah sumber terciptanya segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini. Cara berpikir beliau jauh melampaui jamannya ketika itu, ditambah ajaran-ajarannya yang menjunjung tinggi kebajikan dan menentang kebiadaban, maka akhirnya ajaran LAO ZI bersama-sama ajaran WANG DI dikenal orang sebagai Ajaran WANG-LAO (WANG-LAO TAO / Filsafat ajaran Wang Di dan Lao Zi) sampai sekarang.

Ajaran Wang-Lao (Wang-Lao Tao) ini makin berkembang dan mengakar di hati masyarakat, akhirnya dianut oleh hampir setiap orang terpelajar dan cendekiawan jaman itu, salah satunya adalah CHUANG ZI.
Pemujaan terhadap LAO ZI sudah dimulai sejak jaman Dinasti JIN HAN, saat itu kegiatan keagamaan dan upacara ritual keagamaan sudah berkembang sedemikian lengkapnya. Pada jaman Han Barat, masyarakat hidup makmur dan sentosa berkat semua pemimpin kerajaan menganut dan menjalankan ajaran WANG-LAO TAO.
Zhang Tao Ling juga menggunakan nama lain, selain Agama Tao, yaitu Thian Zhi TAO dan terutama aktif di daerah Si Chuan, penerusnya juga menyebarkan agama TAO di daerah Jiang Si di daerah Long Hu San / Gunung Naga Harimau, sebelah selatan dari sungai Zhang Jiang.
 
Agama TAO terutama mengajarkan sifat Qing Jing Wu Wei, suatu sifat dimana orang dianjurkan untuk selalu berusaha berbuat sesuatu demi kepentingan bersama, namun tetap menjaga sikap mental yang tulus tanpa pamrih , selain itu juga selalu mawas diri dalam usahanya mengajak masyarakat supaya mampu menjaga keharmonisan kehidupan masing-masing. Sifat demikianlah yang antara lain ikut mendorong terbangunnya klenteng-klenteng yang bisa dipakai untuk menginap bagi orang-orang yang sedang bepergian jauh, serta menyediakan makanan cuma-cuma bagi yang menginap di sana, ini semua bertujuan untuk melayani dan memudahkan masyarakat pada jamannya, sehingga sangat mendapat dukungan dari segala lapisan masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar